29.07.201903:16:00UTC+00Dolar Australia Melemah Ditengah Meningkatnya Risk Aversion

Dolar Australia tergelincir terhadap mitra utamanya dalam sesi Asia pada hari Senin di tengah meningkatnya risk aversion, karena para investor menunggu perbincangan dagang AS-China yang dimulai kembali pekan ini di tengah sedikitnya harapan untuk segera terjadi terobosan.. Presiden AS, Donald Trump, pada hari Jumat mengatakan bahwa China mungkin menunggu hingga setelah pemilihan presiden AS tahun 2020 untuk menandatangani perjanjian perdagangan karena Beijing akan lebih memilih untuk mencapai kesepakatan dengan Demokrat. The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada tinjauan kebijakan yang berakhir hari Rabu, menurunkan biaya pinjaman untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Namun pasar menunggu pidato Jerome Powell untuk memahami bagaimana Fed membingkai narasi atas pergerakan mendatang di tengah sengketa tarif yang berkepanjangan dengan China. The aussie tergelincir ke 0,6903 terhadap the greenback dan bertahan stabil setelahnya. Support selanjutnya yang mungkin untuk aussie terlihat di sekitar level 0,68. The aussie jatuh ke 74,90 terhadap yen, titik terendah sejak 26 Juni. The aussie terlihat menemukan support di sekitar level 72,00. Mata uang Australia yang mengakhiri transaksi pekan lalu di 0,9098 terhadap loonie ini melemah mendekati level terendah 3 pekan di 0,9090. Jika the aussie meluncur lebih jauh, 0,89 kemungkinan akan dilihat sebagai level support berikutnya. Aussie turun ke level terendah 2-pekan, 1,6124 terhadap euro dan bertahan stabil setelahnya. Pada penutupan Jumat, pasangan ini senilai 1,6095. Di sisi lain, the aussie pulih ke 1,0424 terhadap the kiwi, dari titik terendah 4 hari di 1,0404 yang terlihat di awal sesi Asia. Pasangan ini mengakhiri perdagangan Jumat di 1,0411. Ke depan, persetujuan hipotek UK untuk Juni akan rilis di sesi Eropa.