Pada akhir pekan ini, mata uang AS berusaha untuk mendapatkan stabilitas dan menetap di puncak yang ditaklukkan. Akan tetapi, terkadang keberuntungan berpaling dari dolar, meskipun dolar masih tetap bernasib baik. Ini jauh lebih sulit untuk euro, yang lebih mudah untuk ada di ruang harga yang relatif stabil. Mata uang tunggal harus melawan daya tarik tren negatif agar tidak masuk ke spiral turun
Kenaikan greenback baru-baru ini difasilitasi oleh data makro positif dari Amerika Serikat dan ekspektasi pasar untuk kenaikan lebih lanjut dalam suku bunga Federal Reserve. Pada hari Rabu, 5 Oktober, laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan bahwa tenaga kerja di sektor swasta AS meningkat pada bulan September. Akibatnya, pasar tenaga kerja AS diisi kembali dengan 208.000 pekerjaan baru. Indikator ini melebihi perkiraan para ekonom, yang memperkirakan kenaikan sebesar 200.000. Hal ini memberikan dorongan tambahan kepada USD, yang mengambil keuntungan dari situasi ini dan naik dengan tajam di depan euro. Pada hari Kamis pagi, 6 Oktober, pasangan EUR/USD diperdagangkan di 0,9903, sementara para ahli mencatat penurunan dolar yang nyata.
Pekan ini, euro telah melakukan dua upaya yang gagal untuk mengembalikan paritas dengan greenback. Menurut para analis, untuk hal ini, pasti ada keinginan untuk risiko di pasar, yang saat ini hampir nol. Data makro negatif pada zona euro semakin memperburuk situasi. Indeks komposit aktivitas bisnis di kawasan ini turun menjadi 48,1 poin pada bulan September. Mengingat bahwa pada bulan Agustus, indikator ini adalah 48,9 poin. Nilai di bawah 50 poin menunjukkan kontraksi ekonomi Eropa yang nyata setelah puncak pertumbuhan yang tercatat pada bulan April 2022. Perlambatan aktivitas bisnis seperti itu mencegah Bank Sentral Eropa memerangi inflasi secepat dan seefektif mungkin. Menurut pada analis, euro perlu memperkuat selera risiko untuk pemulihan lebih lanjut. Akan tetapi, sentimen bears risiko kini mendominasi pasar. Investor menghindari pergerakan tiba-tiba dan masih lebih suka berinvestasi dalam USD.
Terhadap latar belakang ini, mata uang AS berusaha untuk menahan perbatasan yang ditaklukkan dan mencegah kemunduran. Dalam banyak hal, ini difasilitasi oleh data statistik yang cukup positif dari Amerika Serikat. Berdasarkan laporan saat ini, aktivitas bisnis di sektor jasa sedikit meningkat pada bulan September dibandingkan dengan bulan Agustus, dan indeks PMI untuk sektor jasa ISM turun menjadi 56,7 dari sebelumnya 56,9. Indikator saat ini ternyata lebih tinggi daripada nilai yang diperkirakan, 56, penampilan yang ditakuti para ahli. Berdasarkan data-data ini, analis Wells Fargo percaya bahwa laporan saat ini menunjukkan ekspansi sektor ini. Para ahli menyatakan bahwa, terlepas dari pengurangan komponen utama indeks, tingkat pekerjaan tetap menjadi salah satu yang tertinggi. Berdasarkan dokumen tersebut, komponen ketenagakerjaan meningkat sebesar 2,8 poin, mencapai 53 poin, dan menjadi level tertinggi dalam enam bulan terakhir. Wells Fargo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang berkelanjutan bersama dengan penurunan aktivitas bisnis yang moderat.
Kepercayaan investor terhadap kelanjutan kebijakan moneter agresif Fed yang bertujuan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut berkontribusi pada pemulihan dolar saat ini. Sebagian besar pelaku pasar yakin bahwa bank sentral akan mengikuti langkah yang dipilih dan akan kembali menaikkan suku bunga utama pada akhir 2022-awal 2023. Para investor mencoba untuk menghitung lintasan pertumbuhan suku bunga Fed, namun sulit untuk menentukannya dengan akurat.
Harapan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut diberikan oleh pernyataan Mary Daly, presiden Federal Reserve Bank of San Francisco. Menurut Daly, pihak berwenang perlu untuk fokus pada perlawanan terhadap inflasi, alat utama dalam perang melawan inflasi merupakan kenaikan suku bunga. Philip Jefferson, perwakilan Fed, setuju dengan hal ini, yang mengonfirmasi bahwa memperlambat inflasi merupakan tujuan utama bagi para politisi, namun perlu untuk berhati-hati dalam memilih langkah untuk memeranginya agar tidak menghancurkan ekonomi.
Dalam situasi seperti itu, greenback menang, dengan percaya diri mengeluarkan euro dari posisi terdepan. Mata uang AS tidak takut dengan penurunan jangka pendek, dan data makro saat ini memberinya "pengisian ulang" tambahan. Fokus perhatian investor adalah statistik makro yang akan datang tentang pasar tenaga kerja di Amerika Serikat, yang diperkirakan pada hari Kamis dan Jumat, 7 Oktober. Dalam waktu dekat, akan ada data tentang jumlah aplikasi awal untuk tunjangan pengangguran (per minggu). Menurut prakiraan awal, indikator ini meningkat sebesar 10.000, mencapai 203.000. Menurut para ahli, pengangguran di Amerika Serikat tetap pada 3,7% pada bulan September, dan jumlah orang yang bekerja di sektor ekonomi non-pertanian meningkat sebesar 250.000.
Mengingat bahwa data pengangguran di Amerika Serikat sangat penting bagi Fed, karena bank sentral berfous pada mereka ketika membuat keputusan tentang suku bunga. Sebelumnya, departemen telah berulang kali menyatakannya kesiapannya untuk melawan inflasi yang berpacu dengan menaikkan suku bunga acuan. Perlu dicatat bahwa tahun ini suku bunga telah naik lima kali. Pada bulan November 2022, pasar mengharapkan peningkatan lain di dalamnya. Pada saat yang sama, 66% ahli memprediksi kenaikan suku bunga sebesar 75 bps, menjadi 3,75-4%, dan 34% sisanya mengharapkan kenaikan sebesar 50 bps.
